Jumat, 30 April 2010

Pedoman singkat karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah: karya tulis yang memenuhi persyaratan keilmuan, baik substansi maupun metodologinya.
Substansi: yang ditulis berupa pernyataan-pernyataan yang benar, dapat dipertanggungjawabkan, dengan ilmu atau teori yang truji dan mapan
Metodologi: menggunakan metode terarah dan dapat dibenarkan/diterima.
Makalah: tulisan semi ilmiah yang bentuk dan struktur serta substansinya sederhana dan tidak lengkap. Makalah yang diterbitkan di media cetak biasanya disebut artikel.
Kerangka isi laporan hasil kegiatan ilmiah:
1. Bagian pendahuluan, pada hakikatnya mengangkat dan menjelaskan masalah.
2. Bagian (bab) 2 berisi landasan teoritis, kerangka berpikir, dan hipotesis.
3. Bagian pelaksanaan berupa metodologi penelitian atau langkah-langkah yang dilakukan peneliti.
4. Bagian inti (bab hasil penelitian), berisi deskripsi data, hasil uji atau argumentasi, diskusiatau pembahasan.
5. Bagian Penutup, berisi keterbatasan simpulan dan saran.
Kerangka makalah:
Bagian awal
1. Halaman sampul, berisi judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalah atau disampaikannya makalah.
2. Daftar Isi, berisi panduan atau gambaran tentang garis besar isi makalah serta mempermudah pembaca dalam menemukan bagian-bagian yang diperlukan.
3. Daftar tabel dan gambar, dimaksudkan memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Bila dalam makalah tersebut jumlah gambarnya banyak, dibuat dalam daftar tersendiri, tetapi jika jumlahnya sedikit dapat disatukan dengan daftar isi.
Bagian inti
1. Pendahuluan, berisi latar belakang penulisan makalah, masalah yang akan dibahas (pokok bahasan beserta pembatasannya), serta tujuan penulisan makalah.
1. Latar Belakang
Berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal tersebut dapat berupa paparan yang bersifat teoritis maupun praktis, asal bukan alasan bersifat pribadi. Yang terpenting, pada bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut layak dibahas. Pemaparan ini dapat dimulai dengan menyampaikan pengetahuan umum, teori yang relevan, dengan pertanyaan teoritis, kutipan dari pendapat orang yang terkenal, ungkapan, slogan atau yang lainnya yang relevan dengan masalah yang dibahas.
1. Masalah atau Topik Pembahasan
Berupa persoalan yang memerlukan pemecahan, persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, penegasan, atau pembuktian.
1. Tujuan Penulisan
Mengarah pada apa yang akan dicapai dengan penulisan makalah tersebut.
1. Teks utama, berisi pembahasan topik-topik makalah dan sebagai inti dari kegiatan penulisan makalah.
2. Penutup, berisi kesimpulan, rangkuman pembahasan, dan saran-saran jika dianggap perlu.
Bagian akhir
Berisi rujukan dan lampiran jika ada.
Kutipan Langsung dan Tak Langsung
Pengutipan pendapat dari penulis lain dapat dilakukan dengan tiga bentuk di atas. Dalam praktiknya pada makalah atau karya tulis kutipan bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:
1.
1. Penulisan nama pengarang menggunakan nama akhir disertai tahun.
2. Jika pengarangnya dua orang, ditulis nama akhir kedua pengarang tersebut.
3. Jika pengarangnya lebih dari 2 orang, tuliskan nama akhir pengarang pertama diikuti dkk.
4. Jika nama pengarangnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran.
5. Untuk karya terjemahan, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang asli.
6. Mengutip dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Kutipan Langsung:
1. Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, diikuti nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal.
Contoh:
Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan ‘yang erat’ antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan ‘yang erat’ antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto 1990: 123).
1. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanda tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan keenam dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal.
2. Apabila dalam mengetik kutipan langsung ada kata-kata yang dibuang, maka diganti dengan tiga titik. Kalau ada kalimat yang dibuang, diganti dengan empat titik.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung dilakukan apabila menggunakan bahasa sendiri dalam mengutip pendapat seseorang. Penulisannya terpadu dalam teks dan tidak perlu tanda kutip.
Misalnya:
Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990: 13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar